Cinta Takkan Salah
Satu tahun yang lalu, aku dijodohkan dengan anak dari teman ayahku.
Mendengar keputusan itu, aku langsung mengiyakan semua itu tanpa berpikir
panjang. Aku pasrah dengan kenyataan itu. Mungkin perasaanku telah mati karena
seorang “lelaki” yang kucintai meninggalkanku sendiri di sini dengan semua kenangan
yang tak terlupakan. Bagas Rahman Dwi Saputra itulah nama lelaki yang akan
dijodohkan denganku. Ketika pertama ku bertemu dengannya di Pantai Lovina,bali.
Aku hanya diam saja. Bagas tidak tinggal diam, dia bertingkah aneh
sampai-sampai membuatku tertawa. Bahkan dia juga sangat perhatian kepadaku. Perhatiannya
semakin membuatku gelisah saat dia mengajakku naik perahu dan melihat
lumba-lumba. Ketika itu, dia memegang tanganku dan berkata, “(nama kamu) ,aku
akan melakukan apapun agar kamu bahagia”. Aku tersenyum saat mendengar
janjinya. “percayalah padaku, aku akan menepati janji itu,” ucapnya lagi.
-(nama kamu)-
“Tuhan, kenapa kau hadirkan Bagas saat perasaanku ini telah mati,
Aku tak sanggup menyakitinya,
Aku tak mampu melihatnya menangis,
Saat nanti dia mengetahui bahwa aku tak mencintainya”
Satu tahun aku menjalani hubungan jarak jauh dengan Bagas karena dia harus tour,keliling beberapa negara. Entah mengapa, sampai saat ini hubunganku belum putus dengannya. Padahal aku sadar, hubungan jarak jauh itu sulit untuk dijalani. Anehnya lagi, aku semakin percaya dengan Bagas. Apa mungkin aku mulai mencintainya karena Bagas selalu melakukan apapun agar aku bisa membuka hatiku untuknya ?
Orang tua kita memutuskan 11 januari 2012 sebagai tanggal pertunanganku dan Bagas.Aku masih belum percaya, sebentar lagi aku akan bertunangan dengannya. Padahal di sisi hatiku terdalam masih terukir jelas nama “lelaki” itu.
1 Januari 2012
-(nama kamu)-
“Tuhan, kenapa kau hadirkan Bagas saat perasaanku ini telah mati,
Aku tak sanggup menyakitinya,
Aku tak mampu melihatnya menangis,
Saat nanti dia mengetahui bahwa aku tak mencintainya”
Satu tahun aku menjalani hubungan jarak jauh dengan Bagas karena dia harus tour,keliling beberapa negara. Entah mengapa, sampai saat ini hubunganku belum putus dengannya. Padahal aku sadar, hubungan jarak jauh itu sulit untuk dijalani. Anehnya lagi, aku semakin percaya dengan Bagas. Apa mungkin aku mulai mencintainya karena Bagas selalu melakukan apapun agar aku bisa membuka hatiku untuknya ?
Orang tua kita memutuskan 11 januari 2012 sebagai tanggal pertunanganku dan Bagas.Aku masih belum percaya, sebentar lagi aku akan bertunangan dengannya. Padahal di sisi hatiku terdalam masih terukir jelas nama “lelaki” itu.
1 Januari 2012
Bagas datang ke Bali bersama sahabat karib lainnya.
Kebetulan dia lagi ada tour di asia dan bali terpilih.
Ketika aku menulis cerita di kamar, ayah memanggilku. Dia mengatakan bahwa Bagas datang. Aku langsung bergegas untuk menemuinya. Tak kusangka bahwa Bagas datang bersama 4 sahabat karib lainnya. Akhirnya, Bagas memperkenalkan aku dengan Iqbaal, Bastian, dan Kiky. Aku terdiam saat aku menatap salahsatu dari mereka Ya, dia Aldi.
Aldi, dia begitu berarti buat aku. Aku sangat mencintainya. Tapi semuanya musnah saat dia hilang dari hidupku. 4 tahun dia meninggalkanku sendiri disini. Dia pergi ke kota kelahirannya.Selama 4 tahun, tak ada komunikasi sama sekali dengan dia. Padahal aku selalu menantinya kembali disini tuk mengulang semua cerita kita yang begitu indah.
2 Januari 2012
"aldi, kenapa kau hadir saat aku mulai nyaman bersamanya,Kenapa kau datang ketika ku mulai membuka hatiku pada lelaki lain ?”
Aku berjalan di tengah pesisir Pantai Lovina. Aku masih tak percaya kalau datang kembali di hidupku. Tiba-tiba, seseorang menarik tangan kananku. “(nama kamu), malam-malam begini kok keluyuran sih ?” Tanya Bagas. “Sudah kebiasaan kok, Gas.” jawabku. Tiba-tiba Bagas berdiri di hadapanku dan langsung mencium keningku. Dia membisik ke telinga,”I love you,(nama kamu)”. Samar-samar kulihat seseorang sedang mengawasiku dan dia itu Aldi.
3 januari 2012
Hujan gerimis di pesisir Pantai Lovina tak membuatku berhenti. Aku terus berjalan tanpa arah. Aku terkejut ketika Aldi telah ada di hadapanku.
“Aku mengerti kalau aku salah telah meninggalkanmu, tapi kenapa kau balas semua ini dengan begitu kejam, (nama kamu)?” Tanya Aldi
“Kejam ? Bukankah kamu yang lebih kejam ? kamu yang ciptakan kebahagiaanku dan kamu hancurkan dengan seenaknya “ jawabku
“Aku pergi karena orang tuaku dan aku tak mengabarimu karena aku mau kamu melupakanku. Aku sadar, aku tak akan kembali lagi ke Bali “ jawabnya
“Berarti kamu sudah berhenti mencintaiku kan?” tanyaku
“Gak, aku masih tetap mencintaimu seperti dulu” ujarnya, tiba-tiba Aldi berlutut di hadapanku.
“Aku mohon (nama kamu), batalkan pertunangan kamu dengan Bagas." ucapnya
Aku menggelengkan kepala. Tiba-tiba Aldi memelukku. “Aku sayang kamu, Cindai." ucapnya. Aku lepas pelukannya dan pergi meninggalkan dia sendiri
"Aldi, semuanya telah berlalu. Semua cerita tentang kita tak kan lagi terulang ,Aku memang menyayangimu, tapi sekarang hanya sebatas teman Aku akan melakukan apapun demi orang-orang yang kusayangi, Percayalah Aldi...”
5 januari 2012
Kiky datang ke rumahku. Aku tak tahu apa maksud kedatangannya. Dia langsung bertanya,”(nama kamu), kamu tak berniat melukai Bagas kan?”
“Maksudmu ?” tanyaku.
“Aku lihat kamu dan Aldi tadi, Cindai." jawab Kiky. Aku menceritakan semuanya kepada Kiky dan dia mengerti.”Aku akan melakukan yang terbaik buat Bagas, Aldi dan kalian semua.” ucapku.
9 januari 2012
Aku dan Bagas berjalan-jalan di pesisir Pantai Lovina. Tiba-tiba Bagas berhenti. “(nama kamu), Kiky sudah cerita ke aku tentang kamu. Kalau kamu memang mencintai Aldi, aku ikhlas melepasmu.” ucap Bagas.
“aku janji akan melakukan yang terbaik untuk kalian. Tak ada yang menyakiti dan disakiti” ujarku.
10 januari 2012
Aku berjalan di Pantai Lovina melawan dinginnya angin. Aku tidur sambil melihat bintang di langit. Sejenak ku terpaku pada botol yang kugenggam itu. “Mungkin ini cara terbaik untuk kita, Bagas." ucapku lirih.
Ku buka tutup botol itu dan kutenggak semua racun itu. Tiba-tiba kudengar Bagas berteriak,
”(nama kamu), aku ikhlas kamu bersanding dengan Aldi.”. Aku menguatkan diri untuk menoleh ke arah Bagas. Bagas langsung lari ke arahku. Dia memelukku dengan erat. “Kenapa kamu lakukan ini, (nama kamu)?” tanyanya dengan menangis. “Karena aku mencintaimu, Gas." jawabku.
Aku tersenyum bahagia karena aku berada di pelukannya saat terakhir ku melihatnya.
“Mungkin aku salah telah melakukan ini semua, namun aku bahagia bisa sempat memilikimu, Bagas."
11 januari 2012
"Hari ini, harusnya hari yang paling bahagia untuk kita, (nama kamu)." ucap Bagas di depan batu nisan (nama kamu).Ayah (nama kamu)memberikan sepucuk surat (nama kamu) untuk Bagas. Bagas membuka surat itu.
Dear Bagas,
Gas, mungkin ketika kamu membaca surat ini, aku sudah meninggalkanmu,
Maaf kalau aku melakukan semua ini.
Karena menurutku tidak ada satu pun yang berhak di salahkan, termasuk cinta, dia takkan pernah salah.
Kamu harus mengetahui, kalau kamulah yang memenangkan hatiku, Bukan Aldi.
Kamu yang mampu buatku bangkit dari keterpurukan.
Dan satu alasan yang buatku melakukan semua ini, karena AKU MENCINTAIMU.
Aku tak mau ada perpecahan di antara kamu dan Aldi,
Aku memang menyayangi Aldi,tapi itu sebatas teman. Dulu aku menganggapnya orang special di hatiku, tapi sekarang orang itu adalah kamu.
Aku bahagia telah mencintaimu dan dicintai oleh kamu,
Aku tak mau ada yang tersakiti dan disakiti.
(NAMA KAMU)
By badai
story...
0 komentar:
Posting Komentar